Ringkasan Teori
Evolusionisme
Teori evolusi merupakan buah filsafat materialistik yang muncul
bersamaan dengan kebangkitan filsafat-filsafat materialistik kuno dan kemudian
menyebar luas di abad ke 19. Seperti telah disebutkan sebelumnya, paham
materialisme berusaha menjelaskan alam semesta melalui faktor-faktor materi.
Karena menolak pencipta, pandangan ini menyatakan bahwa segalah sesuatu, hidup
ataupun tak hidup, muncul tidak melalui pencipta tetapi dari sebuah peristiwa
kebetulan yang kemudian mencapai kondisi teratur. Akan tetapi, akal manusia
sedemikian terstruktur sehingga mampu memahami keberadaan sebuah kehendak yang
mengatur di mana pun ia menemukan keteraruran. Filsafat materialistis, yang
bertantangan dengan karakteristik paling mendasar akal manusia ini, memunculkan
“ teori evolusi” di pertengahan abad ke 19. Serta Teori Evousi telah menjadi
pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia.
Namun demikian, Charles Darwin adalah ilmuwan pertama yang
mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti menghadapi pengujian
ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena
seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik
dalam menjelaskan peristiwa evolusi. Darwin melengkapi teori evolusinya dengan
menerapkan prinsip yang sama dengan asal-usul spesies kepada asal-usul manusia
dan memberikan tempat kepada manusia melakukan proses evolusi dalam rangka
seleksi alam dan mempertahankan eksistensinya di alam.
Sangat sulit untuk
meninggalkan teori Darwinisme yang sudah berusia lebih dari 150 tahun, tetapi
dalam ilmu pengetahuan yang terus berkembang, tak terkecuali teori Darwin yang
sudah melegenda itu, serta dapat dibuktikan dengan penelitian terbaru seiring
dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Karena ilmu pengetahuan saat ini,
berkembang sangat pesatnya, bukan hanya hitungan tahun dan bulan, bahkan bisa
dalam hitungan hari dan bahwa teori evolusi ini hanyalah sebuah
kebohongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar