CATATAN
PERJALANAN INDIS DI KOTA RANGKASBITUNG
“Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Sejarah Kebudayaan
Dosen pembimbing Arif Permana Putra M.Pd”
Disusun Oleh :
Nama : Rahayu Permata Hati
Prodi : Sejarah
Semester : VI ( Enam)
Nirm : 4322310030015
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG
2013
MELAKUKAN PERJALAN INDIS DI RANGKASBITUNG
Pada tanggal 3 April 2013, kami dari Mahasiswa Sejarah semester VI ( Enam) melakukan perjalanan Indis di kota Rangkasbitung, bersama dosen pembimbing Arif Permana Putra M.pd,Mata Kuliah Sejarah Kebudayaan dan Weny Widiayawati Basteman,S.pd.
Pada pukul 07.00 saya bersama Dedeh menunggu teman-teman di Gerja Pasundan, ini gambar posisi Gereja Pasundan yang berada di Rangkasbitung.
Keterangan :
Alamat: Jalan Sunan Kalijaga no.5 Rangkasbitung 42311
Telepon: Kantor: 0252-202416
Pastori: 0252-203209
Pos Kebaktian Teluk Lada
Alamat: d.a GKP Rangkasbitung
Pos Kebaktian Bumi Maja Wiratama
Alamat: d.a GKP Rangkasbitung
DATA DAN SEJARAH GKP JEMAAT RANGKASBITUNG
A. DATA JEMAAT
· Berdiri Jemaat
- Tanggal/ Bulan / Tahun:
· Jumlah KK : 152 KK
· Jumlah Anggota Baptis : 174 jiwa
· Jumlah Anggota Sidi : 332 jiwa
· Pos Pelayanan : Bumi Maja Wiratama 20 KK
· Pos kebaktian : Teluk Lada
B. PERIBADATAN
Kebaktian Umum (Minggu) :Pkl.:09.30 s/d 11.00
a. Kebaktian Rumah Tangga
Hari: Rabu Pkl.: 19.30
b. Kebaktian SMKA
Minggu, Pkl.: 07.30 s/d 09.00
c. Keb. Pemuda/Remaja
Hari: Sabtu Pkl.: 19.00 s/d 21.00
d. Keb. Wanita
Hari : Jumat Pkl.: 17.00 s/d 18.30
e. Keb. Lansia (Minggu ke II)
Hari:Sabtu Pkl.: 10.00 s/d 12.00
Suasana Jalan Multatuli Rangkasbitung
Setelah menunggu selama setengah jam pada pukul 07.30, teman-teman pun tiba, ternyata saya dan teman-teman lainnya di tinggalkan oleh rombongan teman-teman lainnya, Dan kami pun terus melanjutkan perjalanan menuju rumah sakit misi pada pukul 07.38, kami semua melanjutkan pejalanan menuju Rumah Pegawai PJKA “ Menampak Kembali Indis di Rangkasbitung.
Melanjutkan perjalanan menuju Gedung Juang Pamitraan 45 pada pukul 07.45.
Dan kami pun beristirahat sejenak, untuk dan mentangkan pikiran kami, inilah gambar yang beristirahat.
Inilah suasanana di belakang rumah Multatuli
Lihatlah kami semua sangat lelah sekali terus berjalan selama beberapa jam
Pada pukul 08.19 kami semua berada di Rumah Sakit Umum inilah gambar depan Rumah sakit Umum
- Bangunan dilarang dibongkar dan atau diubah
- Apabila kondisi fisik bangunan buruk, roboh, terbakar atau tidak layak tegak dapat dilakukan pembongkaran untuk dibangun kembali sama seperti semula sesuai dengan aslinya.
- Pemeliharaan dan perawatan bangunan harus menggunakan bahan yang sama/ sejenis atau memiliki karakter yang sama, dengan mempertahankan detail ornamen bangunan yang telah ada.
- Dalam upaya revitalisasi dimungkinkan adanya penyesuaian.
- Edward Douwes Dekker (Multatuli) tujuannya Kang Multatuli untuk melakukan protest terhadap kekejamanya Deandels di Lebak. Sedikit tambahan mengenai Hotel Salak yang dulunya bernama Hotel Binnenhof. Binnenhof mempunyai dua arti, terdiri dari dua kata “Binnen” dan “Hof” Binnen berarti “didalam” sedangkan “Hof” bisa berarti ” Istana Kerajaan” atau “KeluargaKerajaan“. Arti “Hof ” yang lain adalah “taman” atau “pekarangan” . Jadi Binnenhof dapat diartikan secara bebas sebagai: Gedung “didalam lingkungan Istana” atau Gedung yang memiliki “Taman didalamnya” Gedung parlemen Belanda saat ini bernama Binnenhof berada di lingkungan Istana Soesdijk.
Multatuli alias Eduward Douwes Dekker pernah bolak balik, jalan jalan setiap sore selama beberapa minggu (sejak tg 26 April 1856 hingga pertengahan bulan Mei) untuk menunggu kesempatan “bertemu” dengan Gouveneur General Charles Ferdinand PAHUD biasa disingkat Gubernur Jendral PAHUD yang tinggal di Istana Bogor saat itu.
E.D.Dekker tinggal beberapa hari di Hotel Binnenhof dan selanjutbya di hotel Bellevue Bogor Trade Mall sekarang). Koq pindah pindah? Eduard selalu kekurangan uang dan banyak hutang.Kemungkinan rekening hotel , konsumsi memberatkan koceknya. Gubernur Jendral Pahut sudah dikhabarkan mengenai adanya Edward .D.Dekker di Buitenzorg oleh residen Rangkas Bitung Dumaeyer Van Twist.
Kami berjalan menuju halaman belakang Istana, selama berjalan, Pahud sama sekali tidak mengucapkan sepatah katapun, juga tidak menanyakan maksud keberadaan saya di Buitenzorg. Bajingan ini pasti sudah mengetahui maksud keberadaan saya di Buitenzorg, melaporkan kejahatan yang dilakukan residen dan demang di Lebak.Tetapi dia sengaja tidak menanyakannya agar saya “risih” untuk mmemulai pembicaraan kesana.
Dan kami melanjutkan perjalanan menuju rumah Belanda pada pukul 10.00.
Foto kebersamaan di depan rumah Multatuli
Setelah itu kami kembali pulang ke Kampus STKIP Setia Budhi Rangkasbitung pada pukul 11.00.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar