PENDAHULUAN
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta alam. Shalawat dalam salam semoga terlimpahkan kepada Rasullah penghulu para Nabi dan Rasul,Nabi kita Muhammad saw. Berserta para keluarga dan sahabatnya semua.
Amma ba’du ini merupakan upaya sederhana yang saya lakukan untuk menghimpun dan menyusum sebuah Resensi buku dengan harapan bisa memberikan manfaat yang besar. Saya berdoa semoga pekerjaan ini menjadi sebuah amal saleh yang murni demi Allah Yang Maha Pemurah.
Apa yang saya tulis tak lebih dari ringkasan singkat tentang sejarah Islam yang demikian penuh pesona sejak zaman Nabi Adam a.s disertai dengan perjalanan hidup para nabi yang mulia. Kemudiaan dilanjutkan dengan era sejarah Islam secara bertururutan hingga masa kita sekarang ( 1420 H/2000M).
Saya tidak ingin mengatakan bahwa dengan karya yang sederhana ini saya telah mampu menutupi semua kebutuhan tentang sejarah Islam, atau bisa memenuhi semua hal yang berhubungan dengannya dengan sempurna. Masalah penulisan sejarah Islam merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan sebuah usaha raksasa dan membutuhkan sebuah usaha raksasa dan membutuhkan banyak pakar untuk melakukannya. Sedangkan, apa yang saya lakukan ini tak lebih dari usaha sederhana yang saya upayakan sesuai dengan kadar kemampuan saya. Saya selalu menjadi bahan yang demikian berharga.
Penyusun
BAB KE-1
Awal Penciptaan
A. Definisi Umat Islam
Umat islam adalah kelompok yang di ikat oleh akidah islam sepanjang sejarah. Maka,siapa pun yang mengikuti nabi mereka sejak zaman Nabi Adam a.s. hingga Nabi Muhammad SAW. Atau siapa saja yang akan senantiasa berjalan diatas hidayah dan petunjuknya hingga akhir kiamat dan beriman dengan Tuhannya,maka mereka adalah akidah dan beriman kepada Tuhannya.
B. Mahluk Pertama (Adam A.S)
Adam adalah bapak semua manusia dan mahluk pertama yang Allah ciptakan dari kalangan manusia. Dia adalah Nabi Allah yang pertama. Hikmah Allah telah menginginkan untuk menjadikan seorang khalifah di muka bumi ini dan senantiasa menyedikan semua sumber daya dan potensinya untuk khalifah di muka bumi ini.
C. Qabil Dan Habil ( Kriminal Pertama Yang Terjadi Di Muka Bumi)
Qabil dan Habil adalah dua anak pertama Nabi Adam. Syriat Allah kala itu mengharuskan seorang anak tidak boleh kawin dengan saudara kembarnya. Hawa selalu melahirkan anak kembar laki-laki dan wanita. Qabil menginginkan dia kawin dengan saudra kembarnya yang secara hokum adalah menjadi hak saudranya. Maka, Habil menolaknya.
D. Syits Bin Adam
Setelah peritiwa pembunuhan itu,Allah mengaruniakan Syits kepada Adam. Dia adalah salah seorang anak Adam dan sekaligus sebagai seorang Nabi yang terus melanjutkan dakwah dijalan Allah di muka bumi.
Kemudian Adam meninggal dan terjadi perbedaan pendapat tentang umurnya saat meninggal dunia. Sedangkan pendapat yang paling benar adalah yang mengatakan bahwa umur Adam antara 950 hingga 1.000 tahun.
E. Idris A.S
Nabi Idria terus menegakkan syariat Allah hingga dia dipanggil Allah. Dia adalah manusia pertama yang di turuni wahyu melalui malaikat Jibril. Ibnu Isqak menyebutkan bahwa dia adalah orang pertama menulis dengan pena,dan manusia pertama yang menjahit baju dan memakinya.
F. Migrasi Umat Manusia
Manusia semakin banyak di Jazirah Arabia ( kemungkinan besarnya adalah di Hijah). Maka,mereka pun mulia melakukan migrasi dari tempat itu. Sedangkan,migrasi tersebut menuju pada wilayah-wilayah berikut ini.
1. Timur laut. Mereka berdiam di Irak kemudian beberapa kelompok diantara mereka melanjutkan perjalanannya hingga mencapi Asia dan Amerika.
2. Utara menuju Syam. Kemudian beberapa rombongan dari mereka melanjutakan pengembaranya kelaut tengah.
3. Selata ke wilayah Yaman. Dari sini beberapa rombongan melanjutkan perjalanannya ke Afrika dan India.
G. Peradaban Pertama
Peradaban Fir’aun dan Sumeria adalah dua peradaban paling awal yang ada dalam sejarah manusia.
BAB II
PEMERINTAHAN BANI UMAWIYAH
( 41-132 H /661/749M)
Ø Sejarah Bani Umawiyah
A.Mengenal Bani Umayyah
Pemerintahan Bani Umawiyah dinisbatkan kepada Umayyah bin Abd Syams Manaf. Dia adalah salah seorang tokoh penting ditengah Quraisy pada masa jahiliah. Dia dan pamannya Hasyim bin Abdu Manaf selalu bertarung dalam mempeebutkan kekuasaan dan kedudukan.
Setelah islam datang,pertarungan menduduki kekuasaan ini menjelma menjadi sebuah permusuhan yang transparan dan terbuka. Bani Umayyah melakukan perlawanan terhadap Rasulullah dan dakwahnya. Sedangkan,Bani Hasyiam mendukung Rasulullah mendukung Rasulullah dan mengikutinya. Bani Umayyah tidak masuk islam kecuali setelah tidak ada jalan lain kecuali mereka harus masuk islam. Ini terjadi setelah penaklukan kota Mekah.
B.Distrosi Sejarah Bani Umayyah
Sejarah Bani Umayyah mengalami banyak distrosi yang dilakukan oleh pemerintahan Bani Abbas,musuh politik Bani Umayyah,dimana sejarah islam mulai ditulis sejak masa pemerintahan mereka. Sehingga,pemerintahan Bani Umayyah harus mengalami banyak tuduhan dan tundingan dalam berbagai bentuknya.
1. Perhatian pada sisi sejarah yang merendahkan posisi dan kapabilitas mereka. Mereka yang menuduh lupa peran Bani Umayyah setelah mereka masuk islam,seperti peran mereka dalam penaklukan-penaklukan sebagai wilayah dan negeri.
1. Mereka banyak menonjolkan tragedi yang terjadi pada masa pemerintahan Bani Umawiyah. Misalnya tragedi tragis di Kabela yang di tandai dengan terbunuhnya Husein dan sanak keluarganya,peristiwa Hurrah,dihalalkannya kehormatan Madinah al-Munnawarah,perlemparan mekah dan Kabah dengan manjanik.
2. Memfokuskan pandangannya hanya pada kelemahan sisi manusiawi di antara mereka dan meninggalkan semua sisi yang baik.
3. Ditebarkannya isu-isu beracun terhadap sebagian khalifah seperti Yszid bin Mu’awiyah dan Walid bin Yazid.
C.Keutamaan Bani Umayyah yang dilupakan sebagian Sejarawan
1) Muawiyah adalah seorang sahabat yang mulia walaupun dia melakukan sebuah ijtihad politik dalam melakukan perlawanan kepada khalifah Ali bin Abi Thalib dan ternyata ijtihad yang dia lakukan tidak benar.
Marwan bin Hakam adalah lapis pertama dari kalangan tabin. Dia banyak meriwayatkan hadist dari sejumlah sahabat,seperti Umar ibnul-Khaththab,Usman bin Haffan dan yang lainnya. Abdul malik adalah sosok seorang yang berilmu luas ,ahli fikih,dan termasuk seorang ulama Madinah sebelum dia diangkat sebagai khalifah. Umar bin Abdul Aziz adalah salah seorang iman dalam masalah-masalah ijtihad dan dianggap sebagai khalifah rasyidin kelima.
2) Bani Ummayyah selalu menghormati kalangan berilmu dan orang-orang yang memiliki sifat-sifat utama.
3) Ditangan mereka banyak negeri yang ditaklukan hingga sampai kewilayah China disebelah Timur,negeri-negeri di Andalusia (Spanyol) dan Selatan Perancis di sebelah barat. Pada masanya pemerintahan islam mencapai wilayah yang sangat luas sepanjang sejarah islam.
4) Masa pemerintaha mereka memiliki keistimewaan dengan memproduksikan tanah-tanah mati,pembangunan berbagai kota,dan pembangunan yang megah.
D.Pemerintahan Umawiyah(41-132/661-749M)
Pemerintahan ini berdiri setelah khalifah rasyidah yang ditandai dengan terbunuhnya Ali bin Thalib pada tahun 40H/661 M. Pemerintahan mereka dihitung sejak Hasan bin Ali menyerahkan kekuasaan pada Muawiyah bin Abi Sufiyan pada tanggal 25 Rabiul Awwal 41 H/661M.
Pemerintahan ini berakhir dengan kekalahan khalifah Marwan bin Muhammad di perang Zab pada bulan Jumadil Ula tahun 132H/749M.
BAB III
PEMERINTAHAN BANI ABBSIYAH
(132-656H/749-1200M)
Ø Berdirinya Pemerintahan Abbasiyah
A.Nasab Bani Abbasi
Pemerintahan Bani Abbasiyah dinisbatkan kepada al-Abbas,paman Rasullah saw. Khalifah pertama dari pemerintahan ini ada Abdullah (as-Saffah) bin Muhammad bin Ali bin Abdul Mutthlib. Berdirinya pemerintahan ini dianggap sebagai kemenangan pemekiran yang pernah dikumandangkan oleh Bani Hasyim ( Alawiyun) setelah meninggalnya Rasulullah dengan mengatakan bahwa yang berhak untuk berkuasa adalah keturunan Rasullah dan anak-anaknya.
B.Awal Seruan Untuk Pendirian Pemerintahan Abbasiyah
Kelompok (sekte) Kaisaniyah (Syiah Rafidhah) mengatakan bahwa immah berada ditangan Muhammad bin Abi Thalib (Ibnul Hanafiyah). Kemudian mereka menyerukan bahawa setelah itu imamah adalah milik sah Abdu Hasyim yang dengan keras mengkritik pemerintahan Umawiyah. Sebelum meninggal dia meminta kepada anak pamannya Muhammad bin Ali Abdullah ibnul-Abbas yang bermukim di Hammiyah Yordania untuk merebut kekuasan Bani Umayyah dan menyerahkannya untuk ahli Bait Rasulullah.
1.Gerakan Rahasia(100-129H/718-746H)
Muhammad dikenal sebagai sosok yang sangat ambisius. Maka,dia pun segera melahirkan pemikiran untuk mendirikan pemerintahan Abbasyiah. Dia mulia gerakannya ini sejak tahun 100H. Dia menjadikan Hamimah sebagai sentral perencanan,konsolidasi,dan system kerja gerakan.
Setelah Muhammad meninggal,anaknya yang bernama Ibrahim menggantikannya pada tahun 125H/742M. Pada saat itu pemerintahan Bani Umawiyah telah mengalami kemunduran yang sangat setelah meninggalnya Hisyam bin Abdul Malik.
2.Gerakan dengan Terang-terangan serta Penaklukan Khurasan dan Irak
Pada tahun 129H/746 H Ibrahim memerintahkan kepada salah seorang seorang palinglimanya yang paling terkenal Abu Muslim al-Khursani (salah seorang panglima militer yang cemerlang dan berbahaya serta ceridik) untuk mendeklarasikan gerakan ini di Khurasan. Abu Muslim pun melakukan apa yang diperintahkan oleh Ibrahim. Namun, Marwan bin Muhammad ( khalifah terakhir Bani Umayyah) menangkap dan memenjarkan Ibrahim.
Panglima Abu Muslim berhasil mengalahkan Nashar bin Sayyar,Gebernur Khrasan. Walaupun Nashr bin Sayyar telah berusaha sekuat tenaga untuk membendung gerakan Abu Muslim ini dan meminta bantuan kepada Yazid bin Umar bin Umar bin Fuhairah (gebernur Marwan di Irak),namun pemerintahannya tidak mendapatkan respon karena masing-masing disibukkan dengan perang dan konflik. Abu muslim berhasil menjadikan khurasan di bawah kekuasaannya pada tahun 130H/747M. Kemudian dia mengambil alih Irak dari tangan Yazid bin Umar bin Fuhairah pada tahun 132 H/749 M.
Yazid bin fuhariah tidak menyerah pada Bani Abbas kecuali setelah Saffah menjanjikan padanya untuk memberikan rasa aman. Namun, mereka mengingkari dan menghianati janji itu dengan membunuhnya. Saffah juga membunuh Abu Salamah al-Khalal dengan tuduhan dia akan melakukan makar untuk menyerahkan kekhilafahan kepada golongan Alawiyin. Padahal, orang ini memiliki peran yang sangat besar dalam menghancurkan pemerintahan Umawiyah dan dalam menebarkan seruan untuk mendirikan perintahan Bani Abbasiyah.
Kita lihat bagaimana semangatnya Bani Abbasiyah dalam memberikan perlindungan dan penjagaan keamanan kepada kekuasaan dan negaranya.
C. DEKLARASI PEMERINTAHAN ABBASIYAH
Abdullah as-Saffah keluar dari persembunyiannya dan bersama-sama dengan pengikutnya berangkat menuju Masjid Kufah dan mendeklarasikan pemerintahannya. Dia dibaiat di masjid itu pada bulan Rabiul Awal tahun 132 H/749 M.
D. PERANG ZAB DAN PENGHANCURAN PEMERINTAHAN BANI UMAWIYAH
Saffah memberangkatkan pasukannya untuk memerangi Marwan bin Muhammad, khafilah khafilah terakhir Bani Umayyah yang saat itu bersama dengan tentranya berada di Zab, sebuah kawasan di dekat mosul. Marwan dikalahkan dalam perang ini dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain hingga akhirnya berhasil dibunuh oleh pasukan Abbasiyah pada tahun 132 H/749 M. Dengan demikaian, semua wilayah pemerintahan berada di bawah kendali Bani Abbasiyah kecuali Andalusia.
E.GAMBARAN GLOBAL MASA-MASA PEMERINTAHAN BANI ABBASIYAH
Pemerintahan Bani Abbsyiyah berdiri pada tahun 132 H/749M seiring dengan runtuhnya pemerintahan Bani Umawiyah. Pemerintahan Abbasiyah runtuh pada tahun 856H/1258 M setelah orang-orang Mongol menghancurkan Bagdhad dan membunuh Khalifah terakhir Bani Abbasiyah. Dengan demikian,Bani Abbasiyah menjadi penguasa selama 524 tahun yakni dari tahun 132-656H.
Pemerintahan mereka dibagi menjadi dua periode sebagaimana yang banyak diistilahkan kalangan sejarawan.
1) Pemerintahan Abbasiyah periode I. Periode ini dimulai sejak tahun 132 hingga 247 H/749-861 M. Periode ini merupakan masa kejayaan para khalifah Abbasiyah. Ada sepuluh penguasa pada periode ini.
2) Pemerintahan Abbasiyah Periode II. Periode ini dimulai dari tahun 247-656 H/861-1258 M. Masa ini adalah masa lemahnya para khalifah dan lenyapnya kekuasaan mereka. Masa ini dikuasai oleh kalangan militer. Ada sebanyak 27 khalifah yang berkuasa pada masa ini.
BAB IV
Pemerintahan Bani Abbasiyah Periode I
( 132-347 H/749-861 M)
A.ABDUL ABBAS AS-SAFFAH (132-136 H/749-759 M)
Dia bernama Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas, khalifah pertama Bani Abbasiyah ayahnya adalah orang yang melakukan gerakan untuk mendirikan pemerintahan Bani Abbasiyah dan menyebarkannya kemana-mana. Inilah yang membuat Abbudullah banyak mengetahui tentang gerakan ini dan rahasia-rahasianya dia diangkat oleh saudranya yang bernama Ibrahim sebelum dia ditangkap oleh pemerintahan Umawiyah pada 129 H/746 M. Tertangkapnya Ibrahim merebut Abbdullah harus berangkat ke Kufah bersama-sama dengan pengikutnya secara rahasia.
B.ABU JA’FAR AL-MANSHUR (137-158 H/ 753-774 M)
Dia bernama Abdullah bin Muhammad Ali bin Abdullah al-Abbas. Dia seorang yang paling terkenal dari penguasa Bani Abbasyiah dengan keberanian,ambisi,dan kecerdikannya. Dia dianggap sebagai pendiri pemerintahan Bani Abbasiyah yang sebenarnya.
Bersama-sama dengan Abbdul Abbas,dia pindah ke Kufa dan berusaha untuk mendirikan pemerintahan Bani Abbasiyah paling kuat. Setelah itu dia menjadi gebernur untuk wilayah Armenia dan Azarbaijan sebelum menjadi khalifah. Dia menjadi khalifah setelah saudranya al-Abbas,sesuai dengan wasiatyang diberikan saudranya.
1) Peristiwa-peristiwa Penting di Zamannya
Al-Manshur harus menghadapi pemberontakan-pemberontakan yang berbahaya yang bisa saja menggoncang kursi kedudukan dan mengguncang jiwa. Namun,dia tidak bergeming dengan semua pemberontakan tersebut. Dengan segala kecerdikan,keuletan,kemahiran,dan siasatnya,dia berhasil membabat semua pemberontakan itu. Diantra gerakan pemberontakan yang penting adalah sebagai berikut :
a) Pemberontakan Ali bin Andullah bin Ali. Pamannya menyatakan bahwa dirinya adalah orang yang paling berhak untuk mengaku khalifah. Sebab, dialah yang Marwan bin Muhammad dan dia pula yang menjadikan pilar-pilar kekuasaan Abbasiyah menjadi kokoh dan kuat.
b) Pembunuhan Abu Muslim Khurasani. Abu Muslim adalah seorang yang kuat dan cerdik. Dia berasal dari Persia dan merupakan satu-satunya orang yang ditati di Khurasan.
c) Pemberontakan Muhammad dan Ibrahim. Mereka adalah anak dari Abdullah bin Hasan ibnul-Hasan bin Ali Muhammad melakukan pemberontakan di Madinah pada tahun 145 H / 762 M. Al-Mansur segera mengirimkan pasukan untuk membarangusnya.
d) Khawari. Mereka bergerak kembali pada masa pemerintahan al-Mansyur dan secara khusus diwilayah-wilayah Maghrib. Disana orang-orang Khawarij mendirikan sebuah negeri yang bernama di Sajalmasah di Maghrib pada tahun 140H/857 M. Al-Mansyur segera bergerak untuk memerangi mereka.
2) Pemerintahan Bani Umawiyah di Andalusia
Abdur Rahman bin Muawiyah bin Hisyam bin Abdul Malik melarikan diri ke Abdur Rahman ad-Dakhil. Dia mampu mendirikan pemerintahan Umawiyah. Oleh sebab ituulah, dia disebut sebagai Abdur Rahman ad-Dakhil. Dia mampu mendirikan pemerintahan Umawiyah ditempat itu setelah melalui sebuah perjuangan yang sangat berat. Pemerintahan Bani Umawiyah di Andalusia –Spanyol berdiri pada tahun 123 H / 755 M. Al-Manshur tidak mampu untuk membunuhnya,makanya dia membiarkannya.
3) Penaklukan-Penaklukan
Setelah kondisi dalam negrinya sudah stabil,maka al Manshur memberangkatkan pasukan kenegeri Romawi dan membangun basis militer sebagai markas. Basis militer yang berbeda di perbatasan ini dikenal dengan Shawif dan Syawati. Tujuannya adalah untuk menjaga wilayah perbatasan. Al-Manshur segera menaklukan negeri-negeri yang ingkar janji,seprti Thibritas,Dailam,dan Kashrim serta yang lainnya.
4) Kerja Besarnya
Dia membangun kota Baghdad yang kemudian dijadikan sebagai ibu kota pemerintahannya pada tahun 146 H/763 M. Dia juga membangun kota Rafiqah dan memperluas Masjidil Haram pada tahun 139 H/ 756 M. Al-Manshur adalah orang yang mengkokohkan akar pemerintahan Bani Abbasiyah,menstabilkannya,dan membereskan pondasi-pondasinya.
5) Meninggalnya
Dia meninggal di Mekah pada saat sedang melakukan ibadah haji tahun 158 H/ 774 M. AL- Manshur memerintah selama 21 tahun.
C. Muhammad Al-Mahdi (158-169 H/ 774-785 M)
Dia bernama Muhammad al-Mahdi ibnul-Manshur. Dilantik sebagai Khalifah setelah ayahnya dan sesuai dengan wasiat ayahnya pada tahun 158 H/ 774 M. Dia dikenal sebagai seorang yang sangat dermawan dan pemurah serta banyak
1. Peristiwa-Peristiwa di Masa Pemerintahannya
Kondisi dalam negeri saat itu sangat stabil dan tidak ada satu gerakan penting dan signifikan di masanya.
a) Gerakan-Gerakan Zindiq
Ini adalah sebutan untuk siapa saja yang menganut agama Manawiyah paganistik (yang menyebah nur dan kegelapan). Agama ini adalah agama lama yang berasal dari Persia dan dinisbatkan kepada Mazdak. Setelah itu sebutan zidiq dikatakan kepada siapa saja yang mulhid atau ahli bid’ah.
Al-Mahdi adalah orang yang paling keras sikapnya terhadap orang-orang zindiq ini dan dalam menjatuhkan sanksi kepada mereka. Dia mewasiatkan kepada anaknya Al-Hadi melakukan apa yang diwasiatkan ayahnya dengan sangat baik.
2. Penaklukan-Penaklukan
Dia berhasil mencapai kemenangan-kemenangan atas orang-orang Romawi. Anaknya Harun ar-Rasyid adalah panglima perang dalam penaklukan ini. Dia sampai kepantai Marmarah dan berhasil melakukan perjanjian damai dengan Kaisar Agustine yang bersedia untuk membayar jizyah pada 166 H/ 782 M.
3. Meninggalnya
Dia meninggal pada tahun 169 H/785 M dan menerima selama 10 tahun beberapa bulan.
D.Musa Al-Hadi (169-170 H/786M)
Dia adalah al-Hadi bin Muhammad al-Hadi yang dilantik sebagai khalifah setelah ayahnya. Dia selalu mengincar orang-orang zinqid dan melakukan tindakannya yang tegas atas mereka sebagaimana yang dilakukan oleh ayahnya. Dia berusaha untuk mencopot status putra mahkota dari saudra nya Harun ar-Rasyid dan memberikannya kepada anaknya namun tidak berhasil.
1. Peristiwa-Peristiwa di Masa Pemerintahannya
Pada masa itu terjadi pemberontakan oleh Husen bin Ali ibnul-Husen ibnul-Hasan bim Ali di Mekah Madinah. Dia menginginkan agar pemerintahan berada di tangannya. Namun,al-Hadi mampu menaklukannya berserta para pengikutnya dalam perang Fakh ( dekat Mekah) pada tahun 169/785 M. Pada peperngan ini indris bin Abdullah ibnul-Husen ibnul-Hasan melarikan diri ke Magrhib jauh dan mendirikan pemerintahan Adarisah (dinisbatkan kepada Idris).
Pada saat yang sama saudranya yang bernama Yahya bin Abdullah melakukan pemberontakan di Dailam. Jumlah mereka semakin banyak dan memiliki pengaraus yang besar. Maka al-Hadi memberangkatkan ar-Rasyid dengan membawa pasukan Dalam jumlah besar sehingga pemberontakan berhasil ditaklukan.
2. Meninggalnya
Dia meninggal pada tahun 170 H/768M. Beberpa sumber sejarah menyebutkan bahwa ibunya yang bernama Khaizuran merencanakan pembunuhannya. Sebab,dia telah menggirkan sang ibu dari pengaruh dan otoritas yang pernah dimainkannya di masa pemerintahan suaminya,al-Mahdi.
E.Harun Ar-Rasyid (170-193 H-786-808 M)
Dia bernama Harun ar-Rayid ibnul-Mahdi. Ar –Rasyid merupakan mutiara sejarah Bani Abbasyiah. Dia adalah salah seorang raja paling agung dalam sejarah. Pada masanya pemerintahan islam mengalami pucak kemegahan dan kesejateraan yang belum pernah dicapai sebelumnya. Pada masa Bani Abbasiyah mencapai puncak keemasan dan keagungannya sehingga dia sangat terpandang dengan kekuatan dan kemajuan ilmu pengetahuannya sangat ditakuti.
Harun ar-Rasyid dikenal sebagai sosok yang sangat pemberani. Dia telah melakukan penyerbuan dan penaklukan negeri Romawi pada masa pemerintahan ayahnya usianya dua puluh tahun. Dikenal sebagai sosok yang takwa dan takut kepada Allah dalam segala perkara. Dia melakukan ibadah haji sebanyak sembilan kali. Maka, tersebarlah di tengah manusia bahwa dia melakukan haji setahun dan tahun yang lain dia terjun di medan perang.
1. Peristiwa-persitiwa Pada Masa Pemerntahannya
Masa pemerintahannya adalah masa yang sangat tenang dan stabil,tidak ada pemberontakan yang menonjol dan signifikan. Hanya ada beberapa pemberontakan kecil yang tidak berarti apa-apa. Diantaranya ialah sebagai berikut.
2. Pemberontakan Yahya bin Abdullah, salah seorang keturunan Hasan bin Ali. Dia melakukan pemberontakan di negeri Dailam dan berhasil melakukan beberapa wilayah pada tahun 176 H/ 792 M. Ar-Rasyid berhasil menghancurkannya pada tahun 180 H/796 M.
3. Kaum Khawarij. Terjadi sebuah gelombang besar gerakan kaum Kharij pada masa pemerintahan Harun ar-Rasyid. Gerakan pemberontakan ini di pimpin oleh seorang laki-laki yang memiliki sebuah kekuatan. Dia bernama Walid bin Tharib asy-Syari. Pemberontakannya muncul pada tahun 178 H/794 M di Jajirah Arab. Pasukan Harun berhasil menaklukannya setelah mulai upaya yang hebat.
4. Orang-orang zidiq. Mereka berhasil menguasai Jurjan dan hidup di tempat itu dengan melakukan kerusakan-kerusakan. Pemberontakannya ini juga berhasil dipatahkan pada tahun 181 H/797 M.
5. Trageri Baramikah. Mereka berasal Persia Majusi. Mereka mempunyai pengaruh yang sangat besar dan kekuasan yang luas pada masa pemerintahan Harun ar-Rasyid di mana mereka sempat menjadi gebernur dan sumber-sumber kekuatannya. Setelah itu Harun menghancurkannya dan memusnahkan eksitensi mereka pada tahun 187 H/802 M dengan sebab-sebab yang sebenarnya tidak jelas. Para sejarawan berbeda pendapat tentang sebab-sebab dihancurkannya mereka itu.
6. Pemberontakan di Khurasan. Terjadi sebuah pemberontakan yang sangat sengit di Khurasan yang dipimpin oleh Rafi’bin Laits bin Nashr bin Sayyr. Pemberontakan ini muncul akibat pemerintahan yang represif dan kejam di Khurasan. Maka, ar-Rasyid memecat gebernurnya di Khurasan. Namun,pemberontakan ini masih saja berkelanjut dan Rafi’terus berkuasa. Sehingga,akhirnya dia menyerah pada masa pemeritahan al-Makmum.
1. .Penaklukan- Penaklukan pada Masa Pemerintahannya
Penaklukan Hearclee. Peperangan di negeri Romawi terus berkelanjut dan tidak pernah terputus. Bahkan, tak jarang Harun ar-Rasyid memimpin langsung pertempuran. Pada tahun 187 H/802 M, orang-orang Romawi mengingkari janji tatkala yang berkuasa atas mereka adalah Naqfur ( dalam bahasa Inggris disebut dengan Nicephorus I[802-811 M],pen) yang menulis surat Harun,” Dari Nicephorus Raja Romawi kepada Harun Raja Arab.
Harun segera berangkat dengan pasukan yang sangat besar dan mewajibkan bagi musuhnya untuk membayar jihyah. Harun berhasil memasuki kota Heraclee dan menguasainya. Dia juga berhasil merampas harta rampasan perang dalam jumlah yang sangat besar.
2. Meninggalnya
Sebelum meninggal dia mewariskan kekuasan kepada kedua anaknya, al-Amien dan al-Makmun. Ini menjadi fitnah yang bertiup kencang yang terjadi antara dua saudara ini setelah kematiannya. Harun meninggal pada tahun 193 H/ 808 M. Dia memerintah selama 23 tahun.
F.Muhammad Al-Amien ( 193-198 H/808-813M)
Dia bernama Muhammad al-Amien bin Harun ar-Rasyid. Ibunya bernama Zubaidah binti Ja’far ibnul-Mansyur. Tidak ada seorang pun dari khalifah Bani Abbasiyah di mana ayah dan ibunya berasal dari Bani Hasyim kecuali dia sendiri.
Ayahnya telah membiatnya sebagai khalifah,lalu untuk saudranya al-Makmum,kemudian untuk Qasim. Dia diberi kekuasaan di Irak,sedangkan al-Makmun di Khurasan.
Pada tahun 195 H/ 810 M,al-Amien mengirimkan dua pasukan untuk mengiringi saudranya. Namun,kedua pasukan ini berhasil dihancurkan oleh Thahir bin Husein, panglima perang al-Makmun. Setahun setelahnya kembali mereka mengalami kekalahan yang sangat telak.
Setelah itu Thahir berangkat ke Baghdad dan mengepungnya dengan pengepungan yang sangat ketat. Maka,pengikut al-Amien segera menyingkir dari sisinya dan bertambah banyaklah al-Makmun.
Pasukan al-Makmun masuk ke Bagdhad pada tahun 198 H/813 M. Maka,terjadilah perang sengit antara kedua pasukan. Pasukan al-Amien kalah dalam peperangan ini. Sedangkan,al-Amien melarikan diri yang kemudian dibunuh pada tahun 198 H/ 813 M.
Al-Amien sendiri adalah seorang yang dikenal suka berburu dan suka berfoya-foya serta banyak melalaikan urusan Negara. Buku-buku sejarah banyak menulis bahwa dia adalah seorang yang boros,suka hura-hura,dan suka maksiat.
G.Abdullah Al-Makmun (198-218 H/813-833 M)
Dia bernama Abdullah al-Makmun bin Harun ar-Rasyid. Harun ar-Rasyid telah membaiat kedua anaknya yang bernama al-Amien baru kemudian al-Makmun. Namun, al-Amien memecat saudaranya dari posisinya sebagaimana kita sebutkan sebelum ini. Setelah melalui pertarungan berdarah dan melalui tipu daya menteri yang bernama al-Fadhl bin Sahl, al-Makmun berhasil menaklukannya dan berhasil memegang pucuk khailafah pada tahun 198 H/812 M.
1. Peritiwa-Peristiwa Penting pada Masa Pemerintahannya
Pertama, pemberontakan Baghdad dan penunjukan Ibrahi al-Mahdi sebagai khalifah, Dia mengangkat Ali bin Musa ar-Ridha (salah seorang cucu Husein) berkat pendekatan yang dilakukan oleh al-Fadhl bin Sahl seorang penganut Syiah Rafidah. Keputusan ini membuat penduduk Baghdad Barat menurunkan al-Makmun dari kekuasaannya dan membaiat pamannya yang bernama Ibrahim pada tahun 210 H/816 M.
Maka, datanglah Makmun dari Marw, tempat yang dia pilih untuk tempat tinggalnya sejak menjadi khalifah. Kedatangannya membuat pamannya melarikan diri. Ali Ridha juga meninggal sehingga pemerintahan sepenuhnnya berada di tangan al-Makmun pada tahun 202 H.
Kedua, al-Khurramiyah. Ini merupakan salah satu mazhab kaum zindiq dan sebagai kelanjutan dari pemikiran Mazdakisme di Iran. Nama ini dinisbatkan kepada sebuah kota di Persia yang bernama Khurramah. Khurramiyah ini menghalalkan semua yang haram.
Diantara pemimpin mereka yang paling terkenal adalah Babik al-Khurram.Dia mempopulerkan akidah reinkarnasi dan adanya dua tuhan “cahaya dan kegelapan”.
Gerakan keagamaan ini muncul pada tahun 210 H/ 816 M. Dia berhasil menguasai Hamadan dan Asfahan. Al-Makmun secara gencar terus memerangi mereka sepanjang masa pemerintahannya. Pengaruh mereka kian besar. Bahkan, hingga meninggalnya, al-Makmun belum berhasil menaklukan gerakan ini.
Ketiga, fitnah bahwa Al-Qur’an adalah makhluk. Ini terjadi pada masa pemerintahan al-Makmun pada tahun 218 H/833 M. Fitnah ini terjadi karena munculnya pendapat yang mengatakan bahwa Al-Qur’an itu adalah makhluk dan bukan wahyu yang diturunkan.
Al-Makmun sendiri meyakini pendapat ini adalah benar. Pendapat yang sebenarnya dilahirkan oleh orang-orang Muktazilah.
Akibatnya, sejumlah ulama harus menghadapi penyiksaan akibat menentang pendapat ini. Salah seorang ulama yang harus menerima siksaan adalah Imam Ahmad bin Hanbal. Maka, keyakinan yang rusak ini terus saja hidup kecuali setelah zaman al-Mutawakkil yang berhasil mengembalikan pendapat Ahli Sunnah.
2. Penaklukan-Penaklukan pada Masa Pemerintahannya
Penaklukan pada masanya sangatlah terbatas dimasa-masa pemerintahan Bani Abbasiyah. Penaklukan yang sebenarnya telah terhenti sejak akhir pemerintahan Bani Umawiyah. Dia hanya mampu menaklukan Laz, sebuah tempat di Dailam, pada tahun 202 H/817 M. Sebagaimana penaklukan juga terjadi di Nawbah dan Bujat. Al-Makmun adalah orang pertama yang mendatangkan pasukan dari Turki.
3. Sistem Putra Mahkota
Jasa besar yang mungkin bisa kita catat dari al-Makmun adalah dia merupakan Khalifah Abbasiyah pertama yang bisa mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa sejarah. Dia melihat bahwa pemerintahan (khalifah) bukanlah miliknya secara khusus yang kemudian harus diwariskan kepada anak-anaknya. Pemerintahan dalam pandangannya.Bertujuan untuk kemaslahatan umum. Karenanya harus diperhatikan kebaikan dan kemaslahatan manusia.
Dia tidak menjadikan anaknya, al-Abbas, untuk menggantikan dirinya. Padahal, anaknya ini dikenal sebagai salah seorang panglima perang yang sangat terkenal. Dia malah mengangkat saudaranya, al-Mu’tashim. Karena, dia melihat bahwa al-Mu’tashim lebih memliki banyak kelebihan dari anaknya sendiri baik dari sisi keberanian maupun kapabilitas.Al-Makmun meninggal pada tahun 218 H/833 M setelah berkuasa selama 20 tahun.
1. Peristiwa-Perstiwa Penting di Zamannya
Gerak babik al-Khurrami. Gerakan ini telah telah diperangi berkali-kali hingga akhirnya gerakan ini bisa di tumpas pada tahun 223 H/837 M. Kemenangan atas Babik ini merupakan sebuah kemenangan paling spektakuler yang di saksikan kaum muslimin. Sebab ini merupakan akhir dari gerakan tersebut.
2. Penaklukan Pada Masa Pemerintahannya
Penaklukan Amuriyah. Kaisar Romawi dengan disertai oleh orang-orang Khurrami memasuki Zabtharan dan Malathiyah. Mereka memelakukan perbuatan yang melmpaui batas kesopanan.
Maka,al-Mu’tashim segera memenuhi panggilan ini dan segera berangkat menuju kota Romawi yang paling kuat yakni Amuriyah. Dia berhasil memasuki kota itu pada tahun 223 H/837 M. setelah melalui peperangan yang demikian sengit.
Peristiwa ini diabadikan oleh Abu Tamam dalam sebuah syairnya yang sangat terkenal dengan permulaan sebagai berikut.
“Pedang itu lebih jujur dari buku-buku
Dalam ketajamannya sama saja antara serius dan main-main
Wahai peristiwa Amuriyah kini telah sirna
Darimu cita yang dihiasi dengan susu-susu bermadu.”
Kemudian Abu Ishaq al-Mu’tashim meninggal pada tahun 227 H/833 M setelah memerintah selama Sembilan tahun.
BAB V
Pemerintahaan Bani Abbasiyah
Periode Kedua ( 274-656 H/ 861-1258 M)
Periode ini berlangsung dari tahun 247 hingga 656 H atau 861 hingga 1258M. Dengan kata lain, periode ini berlangsung lebih dari 400 tahun.
A.PERISTIWA-PERISTIWA PENTING PADA MASA PEMERINTAHAN ABBASIYAH PERIODE KEDUA
1.Dominasi Orang-orang Turki
Dari tahun 247-334 H/861-945 M adalah masa di mana orang-orang militer Turki memegang kendali atas khalifah-khalifah yang lemah. Merkalah yang memilih khalifah dan mereka pula yamg memecatnya.
Al-Mu’tashim mendatangkan mereka dari negara-negara yang berada di Asia Tengah. Awalnya dia memberi wewenang untuk menjaga keamanan dan keselamatan individu-individu. Al-Mu’tashim mengangkat salah seorang di antara mereka untuk menjadi pengawalnya khusus untuknya.
Penutup
Sesungguhnya upaya kondifikasi sejarah umat Islam telah mengalami distorisi, baik pada masa lalu maupun sekarang. Telah lama kita mengharapkan tulisan tentang sejarah Islam dalam bentuk yang bersih dari penyimpangan Buku ini adalah upaya sederhana saya untuh mengumpulkan sejarah kita yang tercerai-berai,terpecah belah, dan terserak dalam sebuah buku yang sederhana dan lengkap.
Dalam rasensi buku ini saya membicarakan tentang sejarah masa lampau, yaitu sejak Allah swt menciptakan Adam a.s dan menurunkannya ke dunia untuk menjadi benih pertama bagi umat manusia. Lalu, terlanjut dengan para Nabiyullah yang mulia. Kemudian sejarah kehidupan Rassullah Saw yang harum. Dilanjutkan dengan sejarah kebangitan dan keruntuhan umat Islam dalam berbagai periode sampai dengan masa kita sekarangini dan dunia Islam kompemporer.
Saya juga membicarakan tentang kondisi dunia Islam saat ini, permasalahan dan deritanya. Juga dibicarakan tentang negara-negara Islam ( semua Negara, dalam bahasan terbatas), dengan menyebutkan catatan geografisnya yang sederhana tentang negara-negara tersebut dan bagaimana cara masuknya Islam ke sana, serta sejarah modern negara itu.
Dan terakhir, saya membicarakan tentang minoritas muslim di dunia dalam bentuk yang ringkas, suka dan dukanya serta sejarah apa kewajiban kita terhadapnya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan petunjuk dan keterangan, serta menunjukan kekurangan dan kesalahan dalam resensi buku ini. Akhirnya, saya bermohon kepada Allah SWT agar menerima pekerjaan ini, dan menjadikanya sebagai pemberat timbangan amal di hari kiamat.
Refensi
1.Al-Qur’anul-Karim
2.Al-Mu’jam al-Mufahras al-Hadist An-nabawi, oleh para Orientarilis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar